Breaking News

Peringati Hari Santri Nasional MAN Bangkalan Gelar Upacara yang Berbeda pada Tanggal 22 Oktober 2018

PERINGATI HARI SANTRI NASIONAL MAN BANGKALAN GELAR UPACARA YANG BERBEDA PADA TANGGAL 22 OKTOBER 2018


Sahabat MGMPmadrasah yang berbahagia, hari ini Senin tanggal 22 Oktober 2018 Keluarga Besar MAN Bangkalan melaksanakan Upacara dalam Rangka Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) dengan cara yang berbeda. Apa sih yang berbeda dalam Upacara di MAN Bangkalan hari ini ?

MAN Bangkalan sebenarnya sudah Istiqomah melaksanakan Upacara Bendera Setiap Hari Senin setengah bulan sekali,  Namun kali ini ada yang  berbeda dengan biasanya yaitu antara lain seperti seragam kali ini seluruh peserta upacara yang terdiri dari Para Guru, Pegawai dan Seluruh Siswa-siswi MAN Bangkalan semuanya berseragam ala Santri , Para Bapak Guru dan Karyawan memakai Songkok Hitam, Baju Koko Putih Lengan Panjang, Bersarung serta memakai Sandal, Para Ibu memakai Kerudung Putih, Baju Putih Lengan Panjang, Sarung Sampir, serta memakai Sandal, sedangkan para murid laki-laki memakai Songkok Hitam, baju koko lengan panjang, para siswi memakai kerudung putih dan baju putih lengan panjang.

Selain itu didalam pelaksanaan Upacara kali ini juga berbeda dengan biasanya yaitu saat mengheningkan cipta seluruh peserta upacara membaca surah Al-Fatihah sebanyak tiga kali.

Bpk Drs. H. Moh Ali Wafa, M.Pd.I dalam Sambutannya mengatakan semoga dengan diadakannya Upacara di hari santri menjadikan Madrasah semakin HEBAT BERMARTABAT, beliau juga membacakan Sambutan Menteri Agama dalam Upacara Peringatan Hari Santri Nasional pagi ini.

Silahkan tonton Video Full Upacara Peringatan Hari Santri Keluarga Besar MAN Bangkalan  dengan Cara Tekan DISINI , Atau Yuk Pantengin Channel Youtube Cahaya MAN Bangkalan dan Channel MGMP Madrasah


Baca Juga : Presiden Jokowi Ungkap alasan Menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional  tekan DISINI

Sejak Kapan Tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional ?
Kenapa Tanggal 22 Oktober ? Apa dan bagaimana sejarahnya ?

Teman MGMP Madrasah, Tanggal 22 Oktober ditetapkan Oleh Bpk Presiden Jokowi sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan tersebut dilakukan di Masjid Istiqlal Jakarta, pada hari Kamis tanggal 22 Oktober tahun 2015 lalu. Apa itu hari santri dan mengapa diperingati pada tanggal 22 Oktober?

Tanggal 22 Oktober lalu pada satu layar historis yang diselenggarakan oleh Pahlawan Nasional KH Hasyim Asy'ari pada tanggal 22 Oktober 1945. Seruan ini berisikan perintah kepada orang Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara Sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan. Sekutu ini maksudnya adalah Inggis sebagai buku Perang Dunia II untuk mengambil alih tanah jajahan Jepang. Dijas siang Tentaran Inggris, ada pasukan belanda yang ikut membonceng.

Maka keluarlah seruan itu. Seruan yang dikenal dengan "Resolusi Jihad" itu termasuk Islam di beberapa daerah, terutama di Surabaya pada 10 November 1945.

Menurut Presiden Jokowi, penetapan hari santri jelas untuk meneladani semangat jihad keindonesiaan yang digelorakan para ulama.

“Para santri selalu ingat untuk berjihad untuk bangsa, untuk Tanah Air dan tumpah darah Indonesia kita tercinta. Untuk itu, dengan seluruh pertimbangan, pemerintah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, ”kata Presiden Jokowi di Masjid Istiqlal Jakarta, kala itu.

Ada beberapa ulama masyhur lainnya yang membantu menggulirkan resonansi resolusi Jihad. Mereka antara lain KH A Wahab Chasbullah (Jombang) yang pada tahun lalu dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Lalu ada juga KH Bisri Syamsuri (Jombang), KH M Dahlan (Surabaya), KH Tohir Bakri (Surabaya), KH Ridwan Abdullah, KH Sahal Mansur, KH Abdul Djalil (Kudus), KH M Ilyas (Pekalongan) KH Abdul Halim Siddiq ( Jember), dan KH Saifudin Zuhri (Jakarta).

Bersama para ulama tersebut, KH Hasyim Asy'ari melanjutkan fatwa Resolusi Jihad dan menggerakkan kaum santri dari berbagai daerah termasuk dari Cirebon Jawa Barat untuk berjuang ke Surabaya melalui barisan paramiliter Hizbullah, Sabilillah dan Mujahidin.

Menurut Presiden, kesejarahan santri dalam menjaga NKRI menjadi pertimbangan pemerintah dalam penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri.

Selain KH Hasyim Asy'ari yang juga dikenal dengan sebutan “Sang Kiai” atau Hadratus Syaikh, Presiden juga tidak lupa mengapresiasi beberapa ulama yang memiliki peran penting dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seperti KH Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), A Hassan ( Persis), Ahmad Syurkati (Al-Irsyad) dan Mas Abdul Rahman (Mathla'ul Anwar).

Point penting catatan pendek ini adalah bahwa penetapan Hari Santri Nasional merupakan pengakuan resmi pemerintah Indonesia atas peran besar Islam dalam berjuang dan menjaga kemerdekaan dan menjaga NKRI. Ini juga merevisi beberapa catatan sejarah nasional, terutama yang berasal pada masa Orde Baru, yang hampir tidak menyebut peran ulama dan kaum santri. 

Selamat Hari Santri 22 Oktober 2018

Baca Juga : Cerita Cewek Cantik dilamar SANTRI langsung diterima, ini Rahasianya 

Tidak ada komentar