Breaking News

Cegah Penyebaran Covid 19 MAN Bangkalan Lakukan Sistem Pembelajaran Daring dan Penilaian secara Online

CEGAH PENYEBARAN COVID 19 MAN BANGKALAN LAKUKAN SISTEM PEMBELAJARAN DARING DAN PENILAIAN SECARA ONLINE



Pandemi Covid-19 memaksa kebijakan social distancing, atau di Indonesia lebih dikenalkan sebagai physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk meminimalisir persebaran Covid-19. kebijakan ini diupayakan untuk memperlambat laju persebaran virus Corona di tengah masyarakat. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) merespon dengan kebijakan belajar dari rumah, melalui pembelajaran daring dan disusul peniadaan Ujian Nasional untuk tahun ini. 



Tidak terkecuali termasuk MAN Bangkalan satu-satunya Madrasah Aliyah Negeri dibangkalan ini juga melakukan pembelajaran dengan sistem daring dan penilain secara Online. Kegiatan belajar dari rumah ini dimulai sejak tanggal 16 Maret 2020, awalnya para guru mengajar dengan dengan cara online melalui berbagai media seperti WhatsApp, YouTube, blogger, website pribadi dll. Namun setelah adanya instruksi dari Kementerian Agama untuk melakukan sistem pembelajaran daring melalui E-learning, para gurupun semangat belajar bagaimana caranya mengoperasikan e-learning tersebut.  

Bapak Drs. H. Moh. Ali Wafa, M.Pd.I selaku kepala MAN Bangkalan mengatakan bahwa sebenarnya MAN Bangkalan sudah lama mencanangkan program digitalisasi di MAN Bangkalan untuk tahun ajaran 2020/2021. Namun dengan adanya Pandemi Covid 19 ini menjadikan program tersebut lebih cepat harus dilaksanakan oleh seluruh civitas MAN Bangkalan.

Baca Juga: Dampak Covid 19 MAN Bangkalan lakukan Penilaian Akhir Tahun dengan Cara yang Berbeda

Persebaran virus Corona yang massif di berbagai negara, memaksa kita untuk melihat kenyataan bahwa dunia sedang berubah. Kita bisa melihat bagaimana perubahan-perubahan di bidang teknologi, ekonomi, politik hingga pendidikan di tengah krisis akibat Covid-19. Perubahan itu mengharuskan kita untuk bersiap diri, merespon dengan sikap dan tindakan sekaligus selalu belajar hal-hal baru. Indonesia tidak sendiri dalam mencari solusi bagi peserta didik agar tetap belajar dan terpenuhi hak pendidikannya.  

Pemberlakuan kebijakan physical distancing yang kemudian menjadi dasar pelaksanaan belajar dari rumah, dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba-tiba, tidak jarang membuat pendidik dan siswa kaget termasuk orang tua bahkan semua orang yang berada dalam rumah. Pembelajaran teknologi informasi memang sudah diberlakukan dalam beberapa tahun terakhir dalam sistem pendidikan di Indonesia. Namun, pembelajaran daring yang berlangsung sebagai kejutan dari pandemi Covid-19, membuat kaget hampir di semua lini, dari kabupaten/kota, provinsi, pusat bahkan dunia internasional.

Pembelajaran online bukan metode untuk mengubah belajar tatap muka dengan aplikasi digital, bukan pula membebani peserta didik dengan tugas yang bertumpuk setiap hari. Pembelajaran secara online harusnya mendorong peserta didik menjadi kreatif mengakses sebanyak mungkin sumber pengetahuan, menghasilkan karya, mengasah wawasan dan ujungnya membentuk siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Ada beberapa langkah yang dapat menjadi renungan bersama dalam perbaikan sistem pendidikan kita khususnya terkait pembelajaran daring: 

Pertama, semua guru harus bisa mengajar jarak jauh yang notabene harus menggunakan teknologi. Peningkatan kompetensi pendidik di semua jenjang untuk menggunakan aplikasi pembelajaran jarak jauh mutlak dilakukan. 

Kedua, pemakaian teknologipun juga tidak asal-asalan, ada ilmu khusus agar pemanfaatan teknologi dapat menjadi alat mewujudkan tujuan Pendidikan yakni teknologi Pendidikan (TP). Pembelajaran online tidak hanya memindah proses tatap muka menggunakan aplikasi digital, dengan disertai tugas-tugas yang menumpuk. Ilmu teknologi pendidikan mendesain sistem agar pembelajaran online menjadi efektif, dengan mempertimbangkan tujuan pendidikan secara khusus. 

Ketiga, pola pembelajaran daring harus menjadi bagian dari semua pembelajaran meskipun hanya sebagai komplemen. Intinya supaya guru membiasakan mengajar online. 

Empat,  guru harus punya perlengkapan pembelajaran online. Peralatan TIK minimal yang harus dimiliki guru adalah laptop dan alat pendukung video conference. 

lima, ketimpangan infrastruktur digital antara kota besar dan daerah harus dijembatani dengan kebijakan teknologi afirmasi untuk daerah yang kekurangan. Akses internet harus diperluas dan kapasitas bandwithnya juga harus ditingkatkan. 

Pandemi Covid-19 memang mengagetkan kita semua. Dunia seolah melambat dan bahkan terhenti sejenak. Negara-negara besar dan modern terpukul dengan sebaran Virus Corona yang cepat, mengakibatkan ribuan korban meninggal yang tersebar di berbagai negara. Indonesia mendapatkan banyak tantangan dari Covid-19 ini, yang membuat kita semua harus bersama-sama saling menjaga. 

Di tengah pandemi Covid-19 ini, sistem pendidikan kita harus siap melakukan lompatan untuk melakukan transformasi pembelajaran daring bagi semua siswa dan oleh semua guru. Kita memasuki era baru untuk membangun kreatifitas, mengasah skill siswa, dan peningkatan kualitas diri dengan perubahan sistem, cara pandang dan pola interaksi kita dengan teknologi. 








Tidak ada komentar